Musisi, Seniman, dan Pencipta Lagu
Selamat datang di portofolio saya sebagai musisi dan produser musik yang kreatif.
Eko Pramono
Musisi • Produser Musik • Penyanyi • Drumer • Pencipta Lagu • Aktivis Budaya & Marketing

Proyek Musik
2000 – Awal Karier
Bergabung sebagai drummer & penulis lagu di Bungaloe Band.
Terpilih sebagai perwakilan Yogyakarta dalam ajang A Mild Live Soundrenaline I, bersama Sheila On 7 & Jikustik.
Lagu "Sange Toa Poa Poe" dan "Jarak Dua Kota" masuk dalam G-Indie CUSMAM (Sony Music x Radio Geronimo).
2006 – OST SOUNDTRACK MOVIE HOMELAND & Produksi Musik
Menjadi penulis lagu utama untuk film animasi "Homeland" (Kasat Mata x Visi Anak Bangsa, Garin Nugroho).
Produser musik bersama Capung (Java Jive) & AVA Records.
Lagu-lagu diproduksi dinyanyikan oleh:
Enno Lerian
Okta “Gie”
Elda “Evo”
Trinita Band
Single unggulan: "Bukan Dia", dalam kompilasi Tembang Cinta (Stella Records).
2018 – 2022 – Karya Spiritual & Kolaboratif
Lagu "Borobudur" terpilih sebagai tema Hari Warisan Dunia UNESCO, tampil di Festival Musik Indie Internasional, Jakarta.
Aktif sebagai songwriter & produser di JD Records (Jan Djuhana, Sony Music Indonesia).
Merilis berbagai single kolaboratif:
"Rengkuh" feat Donny Verdian
"Sebiru" feat Ratu Adil (rilis major label JD Records)
Terlibat dalam proyek musik sosial:
"Teman Hidup", kampanye Gerakan 10.000 Cinta bersama Kanopi Nursing Home & BenihBaik.com
"Membaca Rindu", oleh Sifa
"Jadi Debu" & "Melayanglah Malang", oleh Livy Laurens
"Move On", oleh Baby Kristami
💼 Peran Lain
A&R Associate, mendampingi Bapak Jan Djuhana (Sony Music Indonesia, JD Records).
Brand Ambassador gerakan sosial, budaya, dan lansia.
Aktif dalam proyek pelestarian budaya dan strategi digital marketing untuk seni dan musik.


Karya Terbaru
Eko Pramono kembali menghadirkan karya terbaru lewat dua proyek musikal dengan identitas artistik yang berbeda namun tetap kuat dalam makna.
Dengan nama panggung Nara Koe, ia merilis lagu berjudul "Memori"—sebuah balada emosional yang merekam jejak kehilangan, cinta, dan perjalanan batin yang tak mudah dilupakan.
Sementara lewat nama Panembahan, Eko merilis "Mantra Jiwa", instrumental sebuah karya yang menyentuh ranah spiritual dan budaya, memadukan unsur musik etnik dengan narasi doa dan kekuatan jiwa.
Kedua lagu ini telah tersedia dan bisa dinikmati di berbagai digital music platform seperti Spotify, iTunes, TikTok Music, YouTube Music, dan lainnya.
Kolaborasi Kreatif
Proyek kolaborasi dengan berbagai seniman dan musisi, menciptakan karya yang unik dan menarik, serta memperluas jangkauan musik ekopramono di industri kreatif.
Karya Kolaboratif Eko Pramono: Menyatukan Jiwa dalam Nada
Dalam perjalanan panjangnya di dunia musik, Eko Pramono—melalui nama panggungnya Nara Koe—terus menjelajahi kemungkinan-kemungkinan artistik lintas disiplin. Baginya, musik bukan hanya soal melodi dan harmoni, tetapi tentang menyentuh ruang batin, menjembatani makna, dan menyatukan jiwa dari berbagai latar.
Salah satu manifestasi terindah dari semangat ini hadir dalam single "Sebiru", sebuah kolaborasi yang menggandeng Ratu Adil, pelukis kontemporer asal Yogyakarta yang kini menetap di Dallas, Amerika Serikat. "Sebiru" bukan sekadar lagu, melainkan paduan antara nada dan rupa, antara getar emosi dan warna visual. Kolaborasi ini berhasil menarik perhatian publik dan sempat menembus tangga lagu nasional.
📰 Liputan lengkap di DetikHot
Tak lama berselang, Eko kembali merilis karya penuh kedalaman berjudul "Rengkuh", kali ini berkolaborasi dengan Donny Verdian—penulis dan pemikir publik yang dikenal sebagai Superblogger Indonesia. Lagu ini berbicara tentang keberanian merangkul luka dan menemukan makna dalam keheningan batin. Karya ini tak hanya diapresiasi secara emosional, tetapi juga mendapat penghargaan berupa nominasi “The Passionate” – Most Inspiring Artist di ajang Netrilis Awards 2023.
📰 Baca di Netrilis
📰 Liputan di Viva.co.id
Melalui karya-karya ini, Eko Pramono membuktikan bahwa kolaborasi bukan sekadar berbagi ruang, tetapi tentang menyatu dalam visi, rasa, dan pesan. Ia terus menjadikan musik sebagai wadah lintas medium—menyatukan suara, rupa, dan jiwa dalam satu tarikan napas yang abadi.



LIPUTAN MEDIA
Sebagai musisi dan produser, saya telah menciptakan lagu-lagu yang menginspirasi dan memproduksi berbagai proyek musik yang sukses, serta berkontribusi dalam strategi pemasaran untuk meningkatkan visibilitas karya.
Eko Pramono: Sosok di Balik Proyek Solo Nara Koe yang Membawa Musik, Seni, dan Kemanusiaan dalam Satu Nafas
Jakarta – Di balik nama panggung Nara Koe, terdapat seorang seniman multi-talenta bernama Eko Pramono, yang tak hanya dikenal sebagai musisi, tapi juga kreator, produser, dan penggagas ide-ide lintas disiplin. Sejak awal kemunculan Nara Koe, Eko membawa misi personal: menyampaikan pesan lewat musik, menyentuh lewat lirik, dan menggerakkan lewat kolaborasi serta aksi sosial.
Proyek solo Nara Koe bukan sekadar perjalanan musikal, tapi sebuah platform ekspresi yang menyatukan musik, seni rupa, dan kepedulian sosial, menjadikan Eko Pramono sebagai salah satu penggerak kreatif yang patut diperhitungkan di industri musik dan seni Indonesia.
"Teman Hidup": Lagu, Gerakan, dan Cermin Jiwa Sosial Eko Pramono
Salah satu karya penting dalam proyek Nara Koe adalah single "Teman Hidup", yang dirilis sebagai bagian dari gerakan “10 Ribu Cinta”—sebuah kampanye sosial untuk mendukung kaum lansia dan komunitas rentan. Eko menulis sendiri lirik lagu ini, menyisipkan pesan-pesan tentang kasih sayang, keberpihakan, dan empati terhadap sesama.
Menurut laporan BeritaSatu, Media Indonesia, dan Liputan6, lagu ini dibawakan dalam berbagai forum sosial, termasuk talkshow yang dimoderatori artis senior Ayu Dyah Pasha, menjadikannya jembatan antara musik dan misi kemanusiaan.
"Saya menulis lagu ini dari kegelisahan pribadi, bahwa cinta itu bukan hanya soal pasangan, tapi tentang kepedulian kita kepada yang tak bersuara," ujar Eko dalam sebuah wawancara.
Kolaborasi Lintas Medium: Musik Bertemu Seni Rupa
Proyek Nara Koe juga menggandeng sejumlah seniman dari dunia visual. Salah satu yang menonjol adalah kolaborasi dengan pelukis Ratu Adil dalam lagu "Sebiru". Sebuah karya yang tak hanya indah secara musikal, tapi juga visual—karena dirilis bersamaan dengan karya lukis yang merepresentasikan isi lagu.
Detik.com, Hai.grid.id, dan MSN Indonesia menyebut kolaborasi ini sebagai sesuatu yang segar dan penuh inovasi. Sebuah pendekatan khas Eko Pramono, yang selalu mencoba menyentuh dimensi emosional dari berbagai sisi.
Eksplorasi Emosional dalam Musik Cinta dan Kenangan
Melalui lagu-lagu seperti “Romansa Rengkuh” (bersama Donny Verdian), “Riuh”, dan “Ratu Hati”, Eko Pramono memperlihatkan sisi personal dari perjalanan hidupnya. Ia menggali kenangan masa remaja, kegelisahan batin, dan pencarian makna dalam relasi manusia.
Kompasiana menyebut, lagu Ratu Hati adalah potret kenangan cinta masa SMP yang sederhana tapi sarat makna. Ini menandakan bahwa proyek Nara Koe tak melulu serius secara sosial, tapi juga memberi ruang bagi perasaan dan nostalgia yang dekat dengan pendengar.
Inspirasi Global, Aksi Lokal
Dalam wawancara eksklusif bersama Detik Hot, Eko mengaku terinspirasi dari Michael Jackson, khususnya dalam menyampaikan pesan-pesan sosial melalui lagu pop. Hal ini semakin menegaskan identitas Nara Koe sebagai proyek artistik dengan jiwa sosial yang kuat.
Penutup: Eko Pramono, Arsitek di Balik Jiwa Nara Koe
Melalui Nara Koe, Eko Pramono membuktikan bahwa karya seni tak hanya untuk dinikmati, tapi bisa menjadi alat untuk menyentuh dan mengubah. Ia bukan hanya penyanyi atau penulis lagu—melainkan arsitek ide, penggerak kolaborasi, dan penyampai pesan sosial dalam wujud yang paling halus: musik.
Nara Koe adalah wajah panggungnya, tapi Eko Pramono adalah roh kreatifnya.
Musisi
Karya dan Kontribusi
Saya berkomitmen untuk menciptakan musik berkualitas tinggi dan inovatif.


Portofolio Musik
Eko Pramono: Musik, Kolaborasi, dan Suara untuk Sesama
Karya-karya musik Eko Pramono kini dapat dinikmati secara luas di berbagai platform digital seperti Spotify, iTunes, YouTube Music, dan lainnya, melalui sejumlah proyek musik yang ia bangun dengan karakter artistik yang kuat dan khas:
Nara Koe
Petruk Gandrung
Panembahan
Lewat proyek-proyek ini, Eko menghadirkan musik sebagai bahasa nurani—menggabungkan unsur budaya, spiritualitas, dan keintiman personal ke dalam nada dan lirik yang menyentuh.
Beberapa lagu yang telah dirilis dan banyak diapresiasi antara lain:
“Memori” – Nara Koe
“Rengkuh” – Nara Koe
“Lestari” – Nara Koe
“Mantra Jiwa” – Panembahan
“Borobudur” – Universoul (dipersembahkan untuk perayaan Hari Warisan Dunia bersama UNESCO)
“Teman Hidup” – lagu yang menjadi jargon sekaligus anthem kegiatan amal untuk para lansia, berkolaborasi dengan Kanopi Nursing Home.
Tak hanya tampil sebagai penulis dan produser, Eko juga telah menciptakan lagu-lagu yang dinyanyikan oleh berbagai artis lintas generasi dan latar, seperti:
Sifa
Ratu Adil
Baby Kristami
Livy Laurens
Wieta
Enno Lerian
Sebagai konsultan kreatif dan artistik, ia juga mendampingi sejumlah band dan musisi muda—baik di bawah label mayor maupun minor—dalam mengembangkan arah musikal, produksi, hingga konsep kreatif yang berkarakter.
Bagi Eko Pramono, musik bukan sekadar bunyi, tetapi jalan sunyi yang membawa pesan, pertemuan, dan pengabdian—baik untuk sesama, budaya, maupun kemanusiaan.








Musik yang diciptakan sangat menginspirasi, suara yang merdu dan lirik yang menyentuh hati.
Rina S.
★★★★★
Layanan Musik Kreatif
Kami menawarkan jasa musik, penciptaan lagu, dan produksi untuk kebutuhan seni dan pemasaran Anda.


Produksi Musik Profesional
Kami menyediakan layanan produksi musik berkualitas tinggi untuk berbagai genre dan kebutuhan proyek Anda.
Konsultasi Pemasaran
Dapatkan strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan visibilitas dan penjualan karya seni Anda.